Berikut adalah langkah demi langkah implementasi pengembangan Odoo skala penuh untuk perusahaan manufaktur, mulai dari perencanaan hingga peluncuran dan pemeliharaan:
Tahap 1: Analisis Kebutuhan & Perencanaan
- Gather Business Requirements
- Identifikasi proses utama: Produksi, Inventory, Pembelian, Penjualan, Akuntansi, HR.
- Diskusikan pain points (misal: pelacakan BOM, manajemen batch, otomasi MRP).
- Tentukan modul Odoo yang dibutuhkan (e.g., mrp, quality, maintenance).
- Pilih Metode Implementasi
- Odoo.sh (cloud) vs On-Premise (self-hosted).
- Tentukan apakah perlu kustomisasi modul atau cukup pakai fitur standar.
- Susun Tim Proyek
- Internal: Manajer proyek, superuser dari tiap departemen.
- Eksternal: Konsultan Odoo, developer (jika butuh kustomisasi).
Tahap 2: Persiapan Infrastruktur & Instalasi
- Setup Lingkungan Odoo
- Install Odoo di server (gunakan Docker untuk kemudahan) atau subscribe Odoo.sh.
- Konfigurasi database, email server, backup otomatis.
- Migrasi Data Awal
- Impor data master: Produk, Supplier, Pelanggan, Daftar BOM (Bill of Materials).
- Gunakan tools: Odoo Import Wizard, CSV/Excel, atau connector ERP sebelumnya.
Tahap 3: Konfigurasi & Kustomisasi
- Konfigurasi Modul Inti Manufaktur
- Manufacturing (MRP): Setup routing kerja, work centers, BOM, work orders.
- Inventory: Atur lokasi gudang, aturan pengisian ulang (reordering rules).
- Quality (QMS): Tambah checklist inspeksi produk.
- Kustomisasi (Jika Diperlukan)
- Buat modul custom untuk:
- Integrasi mesin produksi (IoT).
- Laporan produksi khusus (misal: efisiensi mesin).
- Approval workflow tambahan.
- Buat modul custom untuk:
- Integrasi Sistem Lain
- Hubungkan dengan:
- eCommerce (Website/Shopify).
- Akuntansi (jika pakai external software).
- API pihak ketiga (e.g., logistics, payment gateways).
- Hubungkan dengan:
Tahap 4: Pengujian & Pelatihan
- Uji Coba (Testing)
- Test skenario produksi: Dari pembelian bahan baku hingga pengiriman produk.
- Validasi laporan MRP, biaya produksi, traceability batch.
- Pelatihan User
- Training untuk:
- Operator produksi (input work orders).
- Manajer gudang (scan inventory).
- Tim keuangan (laporan COGS, analisis profit).
- Training untuk:
Tahap 5: Go-Live & Pemantauan
- Peluncuran Bertahap
- Pilot project di 1 lini produksi dulu.
- Gunakan dual system (lama + baru) selama 1-2 bulan.
- Monitoring & Optimasi
- Pantau downtime, error log, performa server.
- Kumpulkan feedback untuk adjust minor configurasi.
Tahap 6: Pemeliharaan & Scaling
- Maintenance Rutin
- Update Odoo versi terbaru (migrasi database jika perlu).
- Backup harian/mingguan.
- Scaling untuk Pertumbuhan
- Tambah modul: PLM (Product Lifecycle Management), Maintenance.
- Ekspansi ke multi-company, multi-warehouse.
Dokumentasi yang Harus Disiapkan
- Dokumen SOP (alur kerja tiap departemen di Odoo).
- Daftar kustomisasi (untuk update di masa depan).
- Contact support (tim internal/eksternal).
Tips Sukses Implementasi
✅ Libatkan end-user sejak awal untuk mengurangi resistensi.
✅ Start simple – gunakan fitur standar dulu, lalu kustomisasi bertahap.
✅ Hindari over-customization yang menyulitkan update.